Agri-entrepreneur Antonio Tiu sedang mengincar untuk memperluas bisnis pertaniannya menyusul keputusannya untuk mundur sebagai kepala perusahaan yang membangun Kereta Bawah Tanah Kota Makati.
Dalam wawancara meja bundar dengan wartawan pada hari Rabu, Tiu menegaskan bahwa dia mengundurkan diri sebagai direktur, presiden dan CEO Philippine Infradev Holdings Inc. .”
Philippine Infradev dan mitranya di Tiongkok Greenland Holdings Group, Jiangsu Provincial Construction Group Co. Ltd. Holdings Ltd., dan China Harbour Engineering Company Ltd. dianugerahi kesepakatan kemitraan publik-swasta untuk melaksanakan proyek Kereta Bawah Tanah Kota Makati oleh pemerintah Kota Makati pada 2019.
Dengan pengunduran dirinya dari Philippine Infradev, Tiu mengatakan dia memperluas AgriNurture Inc. (ANI) miliknya yang terdaftar dengan rencana untuk menginvestasikan P2,6 miliar untuk perkebunan jagung seluas 20.000 hektar.
“Fokus utama saya saat ini adalah meningkatkan pendapatan ANI, meningkatkan profitabilitas, mendatangkan proyek-proyek baru, dan menjadi peserta utama dalam memecahkan masalah ketahanan pangan negara,” katanya.
Pengusaha itu mengatakan ANI meminjam P2 miliar dari Bank Pembangunan Filipina dan mengalokasikan ekuitas P600 juta untuk membiayai proyek perkebunan jagung.
Tiu mengatakan perusahaan telah lama bersiap untuk mengembangkan perkebunan jagung seluas 20.000 hektar di Bansalan, Davao del Sur untuk menghasilkan campuran beras dan biji jagung atau “bigas-mais” untuk mengurangi kebutuhan impor beras.
“Kami cenderung mengimpor beras karena sudah tersedia di pasar global. Namun, seperti yang ditunjukkan oleh pandemi kepada kita, ada kalanya Anda tidak dapat memastikan ketahanan pangan meskipun Anda punya uang,” kata Tiu.
Pengusaha tersebut mengatakan bahwa dibutuhkan lebih dari 3.000 liter air untuk menghasilkan satu kilogram beras palay atau gabah, sehingga Filipina tidak dapat bersaing dalam produksi beras karena kekurangan pasokan air yang besar seperti Sungai Mekong di Vietnam.
“Untuk jagung kurang dari 1.900 liter, kadang 800 liter, jadi kurang dari sepertiga atau bahkan seperempat tapak air beras. Jagung karenanya lebih cocok untuk pengaturan Filipina, ”kata Tiu.
“Kami akan menggunakan benih jagung hibrida dan kami akan menggunakan teknologi modern sehingga kami dapat menghasilkan sekitar 10 hingga 15 metrik ton per hektar per tahun atau total 200.000 hingga 300.000 ton jagung per tahun,” ujarnya.
Selain situs Bansalan, Tiu mengatakan ANI masih memiliki kawasan lain yang ingin dikembangkan seperti koloni pemasyarakatan atau yang ditinggalkan masyarakat adat untuk produksi jagung.
Ia mengatakan, target ANI adalah mampu menghasilkan satu juta metrik ton jagung per tahun dalam waktu tiga tahun. — BM, Berita Terintegrasi GMA
Istimewanya kembali pas ini togel singapore nama lain toto sgp sudah berhasil meraih akta sah dari badan http://cialisgoedkoopbestellen.top/( World Lottery Association). Perihal ini menandahkan pasaran togel singapore tampaknya sah serta terpercaya yang pantas anda seleksi selaku pasaran togel online terbaik bikin di mainkan https://britishopenchampionship.com/ harinya.